Seorang ilmuwan dari Australia ungkapkan bahwa pihaknya telah
memakai teleskop luar angkasa terbaru, teknologi teleskop tersebut dapat
menemukan sekitar 700 ribu galaksi baru. Laporan ini dimuat pada paper yang
diterbitkan oleh salah satu majalah jurnal bulanan. Sebuah riset memadukan
antara simulasi komputer dengan teleskop ASKAP (Australian Square Kilometre
Array Pathfinder). Pengembangan tersebut merupakan hasil proyek dari perusahaan
CSIRO. Paduan kedua alat tersebut menghasilkan sebuah prediksi atau kalkulasi
atas kemampuan yang dipunyai oleh teleskop generasi terbaru itu. Peneliti
dari University of Western Australia, Alan Duffy mengatakan ASKAP adalah
teleskop dengan kemampuan yang canggih. Dengan memakai teleskop terbaru ini
maka para ilmuwan dapat mengamati luar angkasa dengan sangat detail, sehingga
hasil penelitannya lebih baik ketimbang pemakaian teleskop radio lainnya.
Pada tindakan lanjutan, Duffy menceritakan
tentang survei ASKAP yang mengamati gas hidrogen. Survei ini ditujukan untuk
mengetahui perubahan yang dialami oleh galaksi Bima Sakti sekana empat milyar
terakhir. Penelitan ini juga berguna dalam mengungkap berbagai material yang
membentuk bintang-bintang di angkasa, seperti yang dilangsir
oleh Redorbit, hari Senin 12 November 2012. Teleskop ASKAP akan mulai
dipakai memindai luar angkasa di tahun 2013. Dengan menggunakan metode SKA
(Square Kilometer Array), mulai dari Australia, Selandia Baru dan wilayah
Afrika Selatan. Dengan penelitian ini diharap akan menemukan 700 ribu galaksi
baru.
Sumber
Sumber